Ilustrasi pemakaman (Foto: Antara/Darwis Sarkani)

SRAGEN, iNews.id - Hajatan mantu yang digelar sebuah keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen berujung duka. Mempelai perempuan, ibu dan ayahnya meninggal secara berurutan usai acara hajatan. Ketiganya meninggal dunia diduga akibat terpapar Covid-19.

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo mengatakan, SD (60) yang merupakan kaur umum di desa setempat menggelar pesta hajatan mantu anaknya, LD (28) yang selama ini menjadi perawat di salah satu Puskesmas di daerah Jakarta Timur. LD menikah dengan pria asal Wonogiri namun memiliki KTP Tangerang.

“Pernikahan digelar 24 Oktober 2020, dia (LD) pulang tanggal 22 Oktober 2020,” kata Edi Subagyo, Kamis (12/11/2020).

Mempelai perempuan ini memiliki riwayat penyakit asma. Pernikahan dan resepsi digelar 24 Oktober 2020.

“Awalnya mau pakai hiburan tetapi tidak diperbolehkan karena masih masa pandemi Covid-19,” katanya.

Hajatan pun digelar kecil-kecilan. Seminggu sebelumnya, S (57) ibunya LD sudah masuk rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit gula. Pada 27 Oktober 2020, giliran acara ngunduh mantu di pengantin pria.

Namun saat perjalanan, mempelai perempuan mengeluhkan sakit. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, LD kemudian meninggal 5 November 2020 kemarin.

Kemudian giliran S, ibunya meninggal dunia pada Jumat pagi (6/11/2020) giliran meninggal dunia. Pada sisi lain, setelah pengantin perempuan meninggal dunia pada malam hari, bapaknya paginya giliran dirujuk ke rumah sakit.

SD kemudian meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB.

“Ketiganya dimakamkan dengan prosedur protokol Covid-19,” katanya.

Pada hari itu, juga mulai digelar swab terhadap orang yang hadir di hajatan.

"Jumlahnya 113 orang, pada hari pertama sebanyak 51 orang dan hari kedua 62 orang,” katanya.

Swab dilaksanakan di Teknopark Sragen. Para perangkat Desa Wonorejo juga menjalani swab pada hari berikutnya di Puskesmas Kalijambe. Mereka yang menjalani swab adalah yang hadir saat resepsi. Diantaranya para tetangga satu RT yang menggelar hajatan, dan keluarga yang menjadi kontak erat.

Warga yang menjalani swab untuk sementara diminta untuk karantina mandiri sembari menunggu hasil swab keluar.

“Semua acara kumpul kumpul dibatalkan semua,” katanya.

Kondisi desa normal seperti biasa dan tidak ada lockdown. Mengingat mayoritas warga setempat adalah petani, aktivitas keseharian hanya pergi ke sawah.

“Warga juga damai tidak ada penolakan pemakaman,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto mengatakan, pihaknya telah melakukan tracing dan swab setelah satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe meninggal dunia terpapar Covid-19.

Tercatat jumlah tracing kontak erat jumlahnya mencapai 113 orang. Namun ia masih enggan untuk menyampaikan mengenai perkembangan hasilnya. Hasil tracing mulai keluar dan kini masih proses verifikasi. Sehingga masih perlu dicocokan lagi.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network