Meskipun pertemuan dengan Jenderal De Kock telah terjadi beberapa kali, namun mata-mata Belanda yang ditempatkan di kesatuan Diponegoro melaporkan bahwa Pangeran Diponegoro tetap bersikeras menginginkan Belanda mengakuinya sebagai sultan Jawa bagian Selatan.
Hingga akhirnya pada 25 Maret 1830, Jenderal De Kock memerintahkan Letnan Kolonel Louis du Perron dan Mayor A.V Michiels untuk mempersiapkan perlengkapan militer dan merencanakan penangkapan Diponegoro.
Pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang. Pada akhirnya, setelah pengkhianatan yang terjadi, Pangeran Diponegoro menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa pengikutnya dilepaskan. Penyerahan diri Pangeran Diponegoro pun menandai berakhirnya Perang Diponegoro atau perang Jawa pada tahun 1830.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait