Sejarah Berdirinya Pura Mangkunegaran
Pura Mangkunegaran dibangun pada 1757 oleh KGPAA Mangkunegara I yang bergelar Pangeran Sambernyawa.
Desain bangunan yang telah berusia 267 tahun itu mengikuti model bangunan keraton di Jawa baik Ngayogyakarta Hadininingrat di Yogyakarta maupun Surakarta Hadiningrat di Kota Solo.
Bangunan Pura Mangkunegaran terdapat Pamedan, Pendhapa, Pringgitan Dalem hingga Keputren.
Seluruh bangunan Pura Mangkunegaran dikelilingi tembok besar dan tinggi. Namun di bagian Pamedan atau lapangan depan berbentuk Alun-Alun yang diberi pagar besi.
Dahulu, KGPAA Mangkunegara VII pernah menggelar pernikahan di tempat ini. Dia menikah dengan putri Raja Yogyakarta. Pernikahan digelar sangat kolosal dari Tugu kemudian berakhir di Balapan dengan kirab.
Kirab tersebut serupa dengan yang akan dilakukan Kaesang dan Erina. Bedanya, Mangkunegoro VII adalah pemilik rumah, sedangkan Kaesang orang luar.
Kaesang dan Erina tidak bisa menggunakan Ndalem Ageng atau rumah bagian dalam Pura Mangkunegaran. Sebab ada pakem yang harus dipenuhi.
Kaesang dan Erina hanya bisa menggunakan Pendhapa. Hal yang sama yang dilakukan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming saat menerima tamu kenegaraan atau menjamu dalam gala dinner.
Pura Mangkunegara saat ini dipimpin oleh Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Pemuda berusia 25 tahun yang masih melajang.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait