PEKALONGAN, iNews.id – Satu keluarga di Desa Sengare, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini sudah hampir tiga bulan tinggal di kandang kerbau.
Kisah pilu itu dialami keluarga Dasirin dan Tarkonah. Bersama kedua anak gadisnya yang mengalami lumpuh, Wiwit Setyaningsih (16) dan Vibit Ratnasari (11), mereka harus hidup di kandang kerbau milik tetangganya yang dijaga dengan sistem menggaduh.
Dasirin pun hanya mendapat upah jika kerbau tersebut punya anak atau dijual. Karena itu, Dasirin dan keluarga kecilnya kerap tidak bisa membeli makan dan hanya memakan seadanya berupa dedaunan atau ubi singkong.
Tarkonah mengaku, terpaksa tinggal di kandang kerbau karena tidak memiliki rumah. Awalnya, hanya suaminya, Dasirin yang menempati kandang kerbau sejak setahun lalu. Sedangkan, Tarkonah dan kedua anak gadisnya menumpang di tempat saudara. Namun, karena merasa tidak nyaman, Dasirin memutuskan untuk memboyong istri dan dua anaknya ke kandang kerbau tersebut.
“Kalau saya dan dua anak saya ini baru tinggal bersama bapak di kandang kerbau tiga bulan lalu. Bapak yang mboyong kami ke sini karena merasa tidak enak sama saudara,” ucap Tarkonah, Senin (3/9/2018).
Derita yang dialami keluarga Dasirin mengetuk perhatian masyarakat tak terkecuali pemerintah desa dan Pemkab Pekalongan. Selain membawa kedua gadis yang mengalami lumpuh ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Sengare, keluarga Dasirin juga untuk sementara diizinkan menempati salah satu ruangan di puskesmas tersebut.
“Saya sangat berterima kasih telah ditempatkan di tempat lebih baik. Saya berharap kedua anak saya yang lumpuh sejak kecil ini bisa mendapat penanganan lebih baik dan bisa sembuh,” ucap Tarkonah.
Kepala Desa Sengare, Hasanudin mengatakan, pihak desa segera membuatkan rumah sederhana untuk keluarga Dasirin agar mereka tidak hidup di kandang kerbau lagi. “Untuk sementara ini mereka ditampung di puskesmas pembantu agar terpantau kesehatan dan kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait