Marhamah Anggia Risti (berkaca mata), salah satu siswi dari Jambi di SMK Hidayatul Muslimin Desa Kumbo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. (Musyafa)

Dia mengisahkan dulu masyarakat Desa Kumbo dan Lemah Putih Kecamatan Sedan banyak yang melakukan transmigrasi ke daerah Jambi.

“Kata pihak yayasan seperti itu. Lalu yang transmigrasi di Jambi sukses, beranak pinak di sana. Tapi sebagian besar masih punya saudara di sini, “ katanya.

Seiring waktu berjalan, para orang tua di Jambi ingin anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan sekolah umum, sambil memperdalam ilmu agama di pondok pesantren.

“Jadi sekolah formal nya di SMK Hidayatul Muslimin, mondoknya di belakang sekolah, Ponpes Matoliul Anwar, masih satu yayasan, “ kata Muadzom.

Untuk menyeimbangkan dua kepentingan itu, menurutnya tidak terlalu sulit. Yang terpenting jadwal di sekolah formal dengan pondok pesantren, tidak saling bertabrakan.

“Sini kegiatan belajar mengajar sebelum jam 2 siang sudah selesai, supaya anak-anak punya jeda waktu untuk istirahat. Setelah itu di sore sampai kalam hari, anak-anak fokus di pondok pesantren, biar sama-sama berjalan lancar, “ ujarnya.

Muadzom menimpali perpaduan antara siswa Kabupaten Rembang dan Jambi, justru akan memperkaya hubungan sosial, karena bisa saling bertukar kisah pengalaman, bahasa maupun budaya. 


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network