Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang, Kholid Suyono. (iNews/Musyafa)

REMBANG, iNews.idDewan Pendidikan Kabupaten Rembang gerah atas berbagai kendala yang muncul selama sekolah daring/online. Dewan Pendidikan juga  mempertanyakan pemerintah seolah kurang peduli terhadap keinginan sebagian besar masyarakat yang menghendaki pembelajaran tatap muka (PTM) kembali dibuka.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang, Kholid Suyono mengatakan mayoritas masyarakat sudah berulang kali meminta belajar langsung di sekolah jangan ditunda lagi.

“Ini kehendak masyarakat lho, bukan klaim keinginan satu dua orang saja. Pendidikan ideal dilakukan tatap muka sebagaimana dicontohkan para kiai di pondok pesantren, bukan pendidikan virtual, “ kata Kholid, Minggu (1/8/2021)

Dia mengatakan sekolah daring memberatkan orang tua, karena pada kenyataannya tugas-tugas anak banyak yang dikerjakan orang tua.“Anak-anak malah banyak mainnya, ketimbang fokus dengan materi pelajaran online, “ katanya.

Dampak lain, sekolah-sekolah swasta banyak kehilangan murid atau calon murid. Kalau sekolah negeri kemungkinan tidak begitu terasa lantaran biaya ditanggung pemerintah.

“Bagaimana dengan sekolah swasta yang biaya dibebankan kepada orang tua/wali murid dan BOS, sesuai dengan jumlah murid, “ ujarnya.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network