Selain itu, Permata menilai, pedoman yang diberikan untuk sekolah virtual ini terlalu teoritis seperti dikutip dari iNewsPemalang.id.
"Usia SMA menuju ke 17 tahun masa mencari jati diri kalau sekolah bisa lewat organisasi sosialisasi ekstrakulikuler, OSIS, MPK, MOS lalu kalau virtual bagaimana untuk kepercayaan dirinya," katanya.
Alih-alih memberi ruang bagi siswa untuk mengatur waktu, bagi Permata, jam pembelajaran yang tidak terikat membuat anak terdidik tidak disiplin.
"Ya memang harus ada peran orang tua tapi peran guru apa?," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait