Sementara terkait soal tes akademik dalam rekrutmen prajurit TNI, menurut dia, cukup dilihat ijazah maupun transkrip nilainya saja.
"Tes akademik ini sudah tinggal ambil saja IPK, terus transkrip (nilai). Karena bagi saya yang lebih penting itu tadi ijazah SMA, itulah akademik mereka. Nggak usah ada lagi tes akademik, kalau ada ujian nasional lebih akurat lagi," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Andika menegaskan anggota keluarga keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) boleh mengikuti proses seleksi penerimaan prajurit TNI. Dia menyatakan tidak ada landasan hukum soal larangan tersebut.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait