Sementara untuk nomor speed relay putri, Jawa Tengah menurunkan tiga atlet, yakni Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari, dan Berthdigna Devi Surya Kusuma. Aries dan kawan-kawan mengalahkan regu Nusa Tenggara Barat yang diperkuat Nurul Iqamah, Anggun Yolanda dan Ade Irma Suryani.
Anggun yang memanjat pertama dari NTB hampir terjatuh karena kaki tergelincir, sehingga ketinggalan dari lawannya Aries yang mampu melesat cepat sejak start sampai ke puncak panjatan dengan catatan waktu 7,355 detik. Aries unggul 3,5 detik dari Anggun yang mencatatkan waktu 10,913 detik.
Hasil itu menjadi keuntungan bagi penampil Jawa Tengah berikutnya Berthdigna dan Agustina Sari, sehingga mereka mampu memenangkan pertandingan dengan catatan waktu 25,244 berbanding 34,543 detik.
Menanggapi hasil tersebut, Pengprov FPTI Jateng mengaku bangga kepada atlet-atletnya yang mampu tampil all out di hari kesepuluh pertandingan panjat tebing.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Panjat Tebing Indonesia (Pengprov FPTI) Jawa Tengah Abdul Hamid mengatakan pencapaian medali emas itu merupakan penantian yang panjang.
"Di PON ini, menurut kami, merupakan penantian yang panjang. Dimulai dari tanggal 27 (September), kami belum mendapatkan (medali) emas satu pun, baru satu perak dan tiga perunggu," ujar Hamid.
"Semua ini menjadi suatu kebanggaan dari penantian selama sepuluh hari bertanding. Baru istilahnya 'pecah telur' dua di sini," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
atlet panjat tebing jawa tengah medali emas PON XX Papua 2021 grobogan suami istri pengantin baru
Artikel Terkait