Razia PPKM Darurat di salah satu pusat perbelanjaan di Tegal. Pergerakan masyarakat di Jateng selama PPKM Darurat masih tinggi. (foto Antara)

SEMARANG, iNews.id – Pelaksanaan PPKM Darurat di Jawa Tengah dalam sepekan ini masih banyak yang harus dievaluasi. Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pergerakan masyarakat yang tinggi masih terjadi dalam PPKM Darurat.

Untuk itu, dia menginstruksikan agar pergerakan dibatasi pada level terkecil yaitu desa. "Kemarin (8/7) sore kita mengevaluasi secara nasional, disiplinnya masih perlu ditingkatkan, pergerakan manusianya masih cukup tinggi," kata Ganjar ditemui di kantornya, Jumat (9/7/2021).

Dia mengatakan, data pusat menunjukkan data mobilitas di Jawa Tengah saat ini baru mencapai setengah dari target 30 persen yang ditetapkan pemerintah pusat yakni 18 persen. Untuk itu, peningkatan pengamanan di daerah dilakukan.

"Tapi rasa-rasanya kalau kita akan melakukan itu di tengah jalan kok tidak mudah ya, pasti akan terjadi friksi-friksi," katanya.

Sehingga, Ganjar menginstruksikan Pj Sekda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo untuk berkomunikasi dengan para Sekda se-Jateng agar menggandeng tokoh-tokoh di level terkecil.

"Ajak yuk Kades, RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kegiatannya dibatasi pada lingkungan yang kecil saja di pemerintahannya. Pemerintahan mana yang paling kecil? Ya desa. Maka kontrol di level desa itu, kalau bisa dikuncinya di situ sehingga tidak terlalu banyak yang bergerak," katanya.


Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network