Menurutnya, maskulinitas bisa didorong dengan keberadaan setidaknya 30 persen perempuan dalam sebuah kelompok. Ganjar menyebut, jumlah tersebut bisa menjadi kekuatan yang mempengaruhi.
“Saya harapkan sekolah ini akan bisa mendorong mereka untuk membuka wacana ya dulu, kedua bersedia untuk aksi, jadi terlibat menjadi partisipan gitu ya dan kita harapkan nanti ketika mereka berada pada jabatan itu tidak lupa, tetep kritis, maka kritis ini mesti dipelihara,” kata Ganjar.
Ia juga berharap, dari sekolah ini pendidikan politik bisa dilaksanakan dengan baik. Kemudian, nantinya semakin banyak perempuan di Jateng yang berkontribusi memperjuangkan hak-haknya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait