Warga lereng Gunung Merapi di kawasan Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Selo Boyolali, meski sudah disiapsiagakan, mereka tetap menjaga kearifan lokal. (Antara)
Menurut Giyanto, salah satu warga Dukuh Takeran, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali Dukuh Takeran Tlogolele dipasang alat CCTV untuk memantau ke puncak Gunung Merapi. Ia mengatakan, pemasangan alat kamera CCTV tersebut bertujuan untuk memudahkan pemantauan puncak Merapi. Dukuh Takeran yang berada sekitar 3,5 Km dari puncak sangat perlu mengetahui perkembangan Merapi saat ini.

Dia mengatakan semua warga tidak setiap saat ada di rumah dan bisa melihat secara langsung puncak Merapi. Warga bisa memantau kondisi puncak Merapi dengan CCTV dari dalam rumah melalui smartphone. Selain itu, pemasangan alat CCTV tersebut juga memudahkan warga yang di luar wilayah Selo yang ingin mengetahui kondisi terkini puncak Merapi sehingga warga bisa melakukan antisipasi sewaktu-waktu harus mengungsi.

"Warga di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) III sudah melakukan persiapan mengungsi. Surat-surat penting sudah dikemasi semua. Barang-barang yang dibawa ke pengungsian juga telah dijadikan satu," katanya. Menurut Kepala Dusun (Kadus) Stabelan Desa Tlogolele Selo, Maryanto, status Merapi masih siaga, dan minggu ini ini, sekitar pukul 08.34 WIB, sempat terlihat secara visual guguran atau longsoran material ke arah barat. Ia mengatakan, saat guguran material terjadi warga tetap beraktivitas di ladang sempat memantau fokus ke puncak. Kejadian itu, juga tidak sampai membuat panik warga.

Warga di Desa Tlogolele saat ini, belum ada yang dievakuasi atau diungsikan ke tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) di Desa Tlogolele. Warga masih beraktivitas normal tetapi mereka tetap siaga.


Editor : Ahmad Antoni

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network