"Saya tidak suka yang seperti itu, itu tidak benar. Kalau masih mengulangi, ya tidak usah PTM. Itu tergantung gurunya, bukan tergantung saya," ucapnya.
Meski masih ada beberapa pelanggaran, dirinya tetap mendukung percepatan PTM terbatas.
"Yang jelas yang namanya PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau PTM itu sama saja, mau PJJ sekalipun kalau anak niat belajar pasti ilmu juga terserap seperti saat tatap muka, tetapi kalau saya sangat mendukung PTM," katanya.
Sebelumnya, pada kunjungannya ke Solo, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyatakan gerak cepat PTM terbatas untuk mengantisipasi dampak negatif permanen yang bisa menyerang anak-anak.
"Dampaknya kalau tidak bergerak cepat (PTM), maka (pelajar) akan kehilangan loss of learning yang bisa permanen. Kedua, adalah kesehatan mental dan psikis yang juga bisa permanen di anak-anak kita," katanya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait