BPBD Kabupaten Sragen menyalurkan bantuan air bersih untuk warga (Foto: Dok BNPB)

JAKARTA, iNews.id - Saat beberapa wilayah mengalami banjir, tanah longsor hingga angin kencang, kekeringan justru terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen mencatat intensitas hujan menurun sehingga menyebabkan sumber mata air di kawasan ini berkurang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan laporan pada Rabu lalu (2/9/2020), tentang kekeringan di Kabupaten Sragen. Kekeringan tersebut berdampak pada ketersediaan air tanah yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat.

"Data per hari Sabtu (19/9/2020), BPBD Sragen mengidentifikasi korban terdampak kekeringan di wilayahnya mencapai 478 Kepala Keluarga (KK) atau 1.697 jiwa," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Jumlah populasi tersebut tersebar di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Jenar (Desa Ngepringan, Banyurip dan Dawung), Sukodono (Desa Baleharjo), Kecamatan Sumberlawang (Desa Ngagortirto, Tlogotirto, Pagak dan Ngargosari), Kecamatan Tangen (Desa Dukuh dan Katelan), Kecamatan Miri (Desa Bagor dan Gilirejo) dan Kecamatan Gesi (Desa Srawung).

Merespons kondisi kekeringan, BPBD Kabupaten Sragen telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Pemerintah daerah juga telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 42.000 liter.

Penanganan kekeringan umumnya diupayakan dengan pendistribusian air kepada masyarakat terdampak. BPBD baru saja mendistribusikan 14.000 liter, dengan rincian 5.000 liter ke Kecamatan Gesi dan sisanya ke desa-desa di Kecamatan Sumberlawang.

"Data BNPB hingga akhir Agustus 2020 menyebutkan kekeringan terjadi sebanyak 16 kali dengan jumlah populasi 948.754 terdampak," ucapnya.

Kabupaten Sragen termasuk wilayah administrasi yang memiliki risiko bahaya kekeringan dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi. Sebanyak 20 kecamatan dengan luas lebih dari 90.000 hektare memiliki potensi bahaya kekeringan.

Sementara itu dilihat dari prakiraan curah hujan pada dasarian II September 2020 Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), wilayah ini memiliki curah hujan rendah. Hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah bercurah hujan pada periode waktu tersebut.

Salah satu upaya jangka pendek yang dapat dilakukan masyarakat di kawasan dengan keterbatasan air bersih yaitu dengan pemanfaatan air secara bijak.


Editor : Nani Suherni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network