BLORA, iNews.id - Bupati Blora Arief Rohman menyayangkan insiden ledakan sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan warga mengungsi.
Kebakaran sumur minyak yang diawali ledakan itu terjadi Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Hingga Senin (18/8/2025), kobaran api belum bisa diatasi petugas pemadam kebakaran.
Bupati Arief menyayangkan adanya aktivitas pengeboran minyak ilegal di wilayah pemukiman padat penduduk, yang tidak memenuhi standar keselamatan.
“Lahan sumur memang milik warga, tetapi ini ilegal karena belum berizin. Lokasinya di belakang rumah, mestinya memperhatikan aspek keamanan,” ujar Arief saat meninjau lokasi kebakaran aumur minyak ilegal.
Dia mengimbau masyarakat untuk mengurus izin operasi sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.
Bupati kemudian memberikan santunan kepada keluarga korban dan warga yang mengungsi. Ia juga ikut melaksanakan salat jamaah di masjid setempat sebagai bentuk dukungan moril.
Dua korban yang meninggal dunia, Sureni (52) dan Wasini (50), akan dimakamkan hari ini, menyusul korban pertama, Tanek (60). Sementara itu, dua korban luka berat, Yeti (30) dan AB (2), masih dirawat intensif di RSUD dr Sardjito Yogyakarta.
Bupati Arief menegaskan bahwa operasi sumur minyak rakyat ilegal dihentikan sementara hingga izin resmi diperoleh, guna mencegah tragedi serupa. Polres Blora juga berencana melakukan penertiban terhadap sumur-sumur ilegal di wilayah tersebut.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait