Surat Yasin dan Tahlil Lengkap Bacaan Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya (Foto: Haci Elmas)

JAKARTA, iNews.id - Bacaan Surat Yasin dan Tahlil lengkap penting untuk diketahui setiap muslim. Amalan Yasin dan Tahlil lengkap menjadi anjuran yang memiliki banyak keutamaan.

Yasin dan Tahlil dapat diamalkan kapan saja, khususnya di malam hari untuk mendapatkan keutamaannya.

Salah satu keutamaan Yasin yang masyhur juga disebut dalam hadits berikut: 

"Siapa yang membaca (surat) Yasin pada malam hari dengan mengharap keridhaan Allah maka diampuni dosa-dosanya." (HR At-Thabrani dan Al-Baihaqi dari Abu Hurairah) 

Dengan begitu, Surat Yasin dan Tahlil lengkap dalam teks Arab dan Latin serta artinya perlu untuk disimak dan diamalkan.

Bacaan Surat Yasin Ayat 1-83 Tulisan Arab, Latin dan Artinya

1. يٰسٓ 

Yasin 

2. وَالۡقُرۡاٰنِ الۡحَكِيۡمِ 

Walquraanil hakiim 

Artinya: Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah, 

3. اِنَّكَ لَمِنَ الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ 

Innaka laminal mursaliin 

Sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul, 

4. عَلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍؕ‏ 

'Ala shiratimmustaqim 

(yang berada) di atas jalan yang lurus, 

5. تَنۡزِيۡلَ الۡعَزِيۡزِ الرَّحِيۡمِ 

Tanziilal Aziizir rahiim 

(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang, 

6. لِتُنۡذِرَ قَوۡمًا مَّاۤ اُنۡذِرَ اٰبَآؤُهُمۡ فَهُمۡ غٰفِلُوۡنَ 

Litundzira qoumam maa undzira aba uhum fahum ghaafiluun 

Agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai. 

7. لَقَدۡ حَقَّ الۡقَوۡلُ عَلٰٓى اَكۡثَرِهِمۡ فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ 

Laqad haqqal qoulu 'alaa aktsarihim fahum laa yu'minuun 

Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. 

8. اِنَّا جَعَلۡنَا فِىۡۤ اَعۡنَاقِهِمۡ اَغۡلٰلًا فَهِىَ اِلَى الۡاَ ذۡقَانِ فَهُمۡ مُّقۡمَحُوۡنَ 

Innaa ja'alnaa fii a'naqihim aghlaalang fahiya ilaladzqooni fahumm muqmakhuun 

Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. 

9. وَجَعَلۡنَا مِنۡۢ بَيۡنِ اَيۡدِيۡهِمۡ سَدًّا وَّمِنۡ خَلۡفِهِمۡ سَدًّا فَاَغۡشَيۡنٰهُمۡ فَهُمۡ لَا يُبۡصِرُوۡنَ 

Wa ja'alnaa mimmbaiyni aydiihim saddawwamin kholfihim saddaang faaghsyainaahum fahum laa yubshiruun 

Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. 

10. وَسَوَآءٌ عَلَيۡهِمۡ ءَاَنۡذَرۡتَهُمۡ اَمۡ لَمۡ تُنۡذِرۡهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ 

Wasawaun 'alaihim aandzartahum am lam tundzirhum laa yu'minuun 

Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga. 

11. اِنَّمَا تُنۡذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكۡرَ وَخَشِىَ الرَّحۡمٰنَ بِالۡغَيۡبِۚ فَبَشِّرۡهُ بِمَغۡفِرَةٍ وَّاَجۡرٍ كَرِيۡمٍ 

Innamaa tundziru manittaba adz dzikro wakhosyiarrakhmaana bilghoiiib fabasysyirhu bimaghfirotin wa ajrin kariim 

Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. 

12. اِنَّا نَحۡنُ نُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَنَكۡتُبُ مَا قَدَّمُوۡا وَاٰثَارَهُمۡؕؔ وَكُلَّ شَىۡءٍ اَحۡصَيۡنٰهُ فِىۡۤ اِمَامٍ مُّبِيۡنٍ 

Innaa nahnu nuhyil mauta wa naktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum wakulla syaiyin akhshoiynaahu fii imaamimmubiin 

Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh).

13. وَاضۡرِبۡ لَهُمۡ مَّثَلًا اَصۡحٰبَ الۡقَرۡيَةِ ‌ۘ اِذۡ جَآءَهَا الۡمُرۡسَلُوۡنَۚ 

Wadhrib lahum matsalan ash haabal qoryah idz jaaaaahal mursaluun 

Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka; 

14. اِذۡ اَرۡسَلۡنَاۤ اِلَيۡهِمُ اثۡنَيۡنِ فَكَذَّبُوۡهُمَا فَعَزَّزۡنَا بِثَالِثٍ فَقَالُـوۡۤا اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ مُّرۡسَلُوۡنَ 

Idzarsalnaaa ilaihimutsnaini fakadzdzabuhumaa fa'azzazna bitsaalitsing faqooluu innaa ilaikummursaluun 

(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.” 

15. قَالُوۡا مَاۤ اَنۡـتُمۡ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُـنَا ۙ وَمَاۤ اَنۡزَلَ الرَّحۡمٰنُ مِنۡ شَىۡءٍۙ اِنۡ اَنۡـتُمۡ اِلَّا تَكۡذِبُوۡنَ 

Qaaluuu maa anngtum illaa basyarummitslunaa wamaa anngzalarrakhmaanu minnsyaiyin in angtum illaa takdzibuuun 

Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka.”

16. قَالُوۡا رَبُّنَا يَعۡلَمُ اِنَّاۤ اِلَيۡكُمۡ لَمُرۡسَلُوۡنَ 

Qaaluuu rabbunaa ya'lamu innaa ilaikum lamursaluun 

Mereka berkata, “Tuhan kami mengetahui sesungguhnya kami adalah utusan-utusan(-Nya) kepada kamu.

17. وَمَا عَلَيۡنَاۤ اِلَّا الۡبَلٰغُ الۡمُبِيۡنُ 

Wamaa 'alainaaa illalbalaaghul mubiin 

Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas.” 

18. قَالُـوۡۤا اِنَّا تَطَيَّرۡنَا بِكُمۡۚ لَٮِٕنۡ لَّمۡ تَنۡتَهُوۡا لَنَرۡجُمَنَّكُمۡ وَلَيَمَسَّنَّكُمۡ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيۡمٌ 

Qaaluu innaaa tathoyyarnaa bikum lainlam tangtahuu lanarjumannakum walayamassannakumminnaa 'adzaabun aliiim 

Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami.” 

19. قَالُوۡا طٰۤٮِٕـرُكُمۡ مَّعَكُمۡؕ اَٮِٕنۡ ذُكِّرۡتُمۡ ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ مُّسۡرِفُوۡنَ 

Qaaluu thoooirukumma'akum aingdzukkirtum bal angtum qaumummusrifuun

Mereka (utusan-utusan) itu berkata, “Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.” 

20. وَجَآءَ مِنۡ اَقۡصَا الۡمَدِيۡنَةِ رَجُلٌ يَّسۡعٰى قَالَ يٰقَوۡمِ اتَّبِعُوا الۡمُرۡسَلِيۡنَۙ‏ 

Wajaaa a min aqsholmadiinati rajuluyyas'aa qoola yaaqoumittabi'ul mursaliin

Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, “Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu. 

21. اتَّبِعُوۡا مَنۡ لَّا يَسۡــٴَــلُكُمۡ اَجۡرًا وَّهُمۡ مُّهۡتَدُوۡنَ 

Ittabi'uu mallayas alukum ajrowwahum muhtaduuun 

Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. 

22. وَمَا لِىَ لَاۤ اَعۡبُدُ الَّذِىۡ فَطَرَنِىۡ وَاِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ 

Wamaa liya laaa a'budulladzii fathoronii wailaihi turja'uun 

Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan. 
23. ءَاَ تَّخِذُ مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اٰلِهَةً اِنۡ يُّرِدۡنِ الرَّحۡمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغۡنِ عَنِّىۡ شَفَاعَتُهُمۡ شَيۡـــًٔا وَّلَا يُنۡقِذُوۡنِ‌ۚ 
Aattakhidzu mingduunihii aalihatan iyyuridnirrahmaanu bidhurrillatughni 'annii syafaa'atuhum syaiyawwalaa yunqiduun

Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku. 

24. اِنِّىۡۤ اِذًا لَّفِىۡ ضَلٰلٍ مُّبِيۡنٍ 

Innii idzallafii dholaalimmubiin 

Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata. 

25. اِنِّىۡۤ اٰمَنۡتُ بِرَبِّكُمۡ فَاسۡمَعُوۡنِؕ‏ 

Innii aamangtu birabbikum fasma'uun 

Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.” 

26. قِيۡلَ ادۡخُلِ الۡجَـنَّةَ ؕ قَالَ يٰلَيۡتَ قَوۡمِىۡ يَعۡلَمُوۡنَۙ 

Qiiladkhuliljannah qoola yaalaiyta qoumii ya'lamuun 

Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, 

27. بِمَا غَفَرَلِىۡ رَبِّىۡ وَجَعَلَنِىۡ مِنَ الۡمُكۡرَمِيۡنَ 

Bimaa ghofarolii rabbii waja'alanii minalmukromiin Apa yang menyebabkan 

Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.” 

28. وَمَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلٰى قَوۡمِهٖ مِنۡۢ بَعۡدِهٖ مِنۡ جُنۡدٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَمَا كُـنَّا مُنۡزِلِيۡنَ 

Wamaa angzalnaa 'alaa qoumihii mimmba'dihii minjundimminassamaaa i wamaa kunnaa mungziliin 
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya. 

29. اِنۡ كَانَتۡ اِلَّا صَيۡحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمۡ خٰمِدُوۡنَ 

Ingkaanat illaa shoihatawwaahidatang faidzaahum khoomiduun 

Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati. 

30. يٰحَسۡرَةً عَلَى الۡعِبَادِ ؔ‌ۚ مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ رَّسُوۡلٍ اِلَّا كَانُوۡا بِهٖ يَسۡتَهۡزِءُوۡنَ 

Yaahasrotan 'alal'ibaad maa ya tiihimminrrosuulin illaa kaanuu bihii yastahziuun 

Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. 
31. اَلَمۡ يَرَوۡا كَمۡ اَهۡلَـكۡنَا قَبۡلَهُمۡ مِّنَ الۡقُرُوۡنِ اَنَّهُمۡ اِلَيۡهِمۡ لَا يَرۡجِعُوۡنَؕ 

Alam yaraukam ahlaknaah qablahumminalquruuni annahum ilaihim laa yarji'uun 

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka. 

32. وَاِنۡ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيۡعٌ لَّدَيۡنَا مُحۡضَرُوۡنَ 

Wa ingkullullammaa jamii'ulladaiynaa mukhdhoruun 

Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami. 

33. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الۡاَرۡضُ الۡمَيۡتَةُ ۖۚ اَحۡيَيۡنٰهَا وَاَخۡرَجۡنَا مِنۡهَا حَبًّا فَمِنۡهُ يَاۡكُلُوۡنَ 

Wa aayatullahumul ardhulmaiytah akhyaiynaaha wa akhrajnaa minhaa habbang faminhu ya kuluun 
Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan. 

34. وَجَعَلۡنَا فِيۡهَا جَنّٰتٍ مِّنۡ نَّخِيۡلٍ وَّاَعۡنَابٍ وَّفَجَّرۡنَا فِيۡهَا مِنَ الۡعُيُوۡنِۙ

Waja'alnaa fiihaa jannaatimminakhiiliwwa a'naabiwwafajjarna fiihaa minal'uyuun 

Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, 

35. لِيَاۡكُلُوۡا مِنۡ ثَمَرِهٖ ۙ وَمَا عَمِلَـتۡهُ اَيۡدِيۡهِمۡ‌ ؕ اَفَلَا يَشۡكُرُوۡنَ 

Liya kuluu mingtsamarihii wamaa 'amilathu aydiihim afalaa yasykuruun 

Agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur? 

36. سُبۡحٰنَ الَّذِىۡ خَلَقَ الۡاَزۡوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنۡۢبِتُ الۡاَرۡضُ وَمِنۡ اَنۡفُسِهِمۡ وَمِمَّا لَا يَعۡلَمُوۡنَ‏ 

Subhaanalladzii kholaqolazwaaja kullaha mimmaa tunmbitulardhu wamin angfushim wamimmaa laa ya'lamuun 

Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. 

37. وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيۡلُ ۖۚ نَسۡلَخُ مِنۡهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمۡ مُّظۡلِمُوۡنَۙ‏ 

Wa aayatullahumuullaillu naslakhu minhunnahaaro faidzaahummudhlimuun 

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan. 

38. وَالشَّمۡسُ تَجۡرِىۡ لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ‌ؕ ذٰلِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِؕ‏ 

Wasysyamsyu tajrii limustaqorrillahaa dzaalika tqdiirul'aziizil'aliim 

Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui. 

39. وَالۡقَمَرَ قَدَّرۡنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالۡعُرۡجُوۡنِ الۡقَدِيۡمِ 

Walqomaro qaddarnaahu manaazila hattaa 'aada kal'urjuunilqadiim 

Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. 

40. لَا الشَّمۡسُ يَنۡۢبَغِىۡ لَهَاۤ اَنۡ تُدۡرِكَ الۡقَمَرَ وَلَا الَّيۡلُ سَابِقُ النَّهَارِ‌ؕ وَكُلٌّ فِىۡ فَلَكٍ يَّسۡبَحُوۡنَ 

Lasysyamsyu yanmbahi lahaa angtudrikal qomaro walallailu saabiqunnahaari wakullungfii falakiyyasbahuun 

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. 


Editor : Komaruddin Bagja

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network