KENDAL, iNews.id – Warga Dusun Randusari, Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal puluhan tahun menggunakan sampan untuk menyeberangi Sungai Kalikuto. Mereka harus bertaruh nyawa melewati sungai karena tidak akses jembatan.
Antrean panjang sepeda motor dan warga yang hendak menyeberang dari dusun Randusari sudah menjadi pemandangan setiap hari. Aktivitas warga berangkat sekolah, kerja hingga pulang harus melewati sungai.
Sementara kapasitas perahu sampan tidak lebih dari 7 sepeda motor. Warga harus mempertaruhkan nyawa untuk beraktivitas sehari–hari. Sebab akses jembatan penyeberangan sampai kini belum terealisasi. Karena telah terbiasa, rasa takut sudah hilang.
Setiap hari, mereka menggunakan sampan kecil menyeberangi Sungai Kalikuto selebar sekitar 100 meter. Setiap kali naik sampan untuk menyeberang, warga harus menyiapkan uang Rp3.000.
Jika banjir menerjang dan air laut pasang, terkadang perahu sampan tetap beroperasi. Saat kondisi seperti ini, warga merasa sedikit waswas karena khawatir perahu akan terbalik.
Selain akses melewati jalur sungai, sebenarnya ada akses jalan lainnya. Namun harus memutar melewati Kabupaten Batang dan jaraknya mencapai 10 kilometer.
“Akses terdekat menuju balai desa atau kecamatan menggunakan sampan. Jika arus sungai deras dan banjir, terpaksa memutar atau memilih menunda menyeberang,” kata salah satu warga, Rio Wibowo, Jumat (9/6/2023).
Warga berharap pemerintah segera membangun jembatan yang menghubungkan Dusun Randusari dan Gempolsewu, sehingga mereka tak lagi cemas saat beraktivitas melintasi Sungai Kalikuto.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait