KARANGANYAR, iNews.id – Nahas dialami seorang pemuda di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Pemuda berinisial NES menjadi korban penganiayaan oleh 6 orang hanya karena korban tidak jadi membeli burung berkicau.
Ironisnya, dari enam pelaku itu salah satunya adalah anak seorang Kepala Desa (Kades) di daerah Jumantono, Karanganyar. Ia ikut-ikut memukul korban yang sebelumnya berminat membeli burung milik AF seharga Rp600.000.
Para pelaku yang diamankan yakni MAP, MTZ, ACD, CH. Namun dua pelaku AF, AAB saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Kapolres Karanganyar AKBP Muh Syafii Maula mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 23 Februari 2021 sekitar pukul 23.00 WIB.
Sebelum kejadian, kata Kapolres, AF mengundang rekan-rekannya yang lain untuk datang ke tempatnya. Setelah yang lain datang, mereka pun kemudian menggelar pesta miras. Saat itulah AF mengundang korban untuk datang.
“Tanpa rasa curiga karena kebetulan antara AF dan korban satu organisasi, korbapun datang memenuhi undangan dari pelaku,” katanya.
Setelah bertemu, korban meminta maaf karena tak jadi membeli burung jenis love bird. Bukannya menanggapi permohonan maaf dari E, AF justru melayangkan bogem mentah kearah korban.
Melihat AF memukul korban, bukannya memisah, rekan-rekan AF justru ikut-ikut memukul korban secara bersama-sama. Bahkan meski korban sudah terjatuh tubuhnya diinjak-injak, hingga tulang rahangnya patah dan kepalanya berdarah.
"Korban berinisial NES (21) warga Demangan, Jumantono, mengalami patah tulang dan memar di beberapa bagian," kata Kapolres saat konfrensi pers di Mapolres Karanganyar, Selasa (16/3/2021).
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait