Tanggul penahan aliran Sungai Cabean di perbatasan Demak dan Grobogan kembali longsor setelah dua bulan pasca-perbaikan oleh BBWS. (Rustaman Nusantara)

GROBOGAN, iNews.id - Tanggul penahan aliran Sungai Cabean di perbatasan Demak dan Grobogan kembali longsor setelah dua bulan pasca-perbaikan oleh balai besar wilayah sungai (BBWS). Akibatnya para petani waswas karena ratusan hektare lahan sawah di dua kabupaten tersebut terancam terendam banjir jika banjir tiba-tiba datang.

Tanggul penahan luapan Sungai Cabean longsor sepanjang 200 meter pada Sabtu (16/12/2023) sore. Longsor disebabkan oleh terjangan aliran Sungai Cabean yang meluap.

Banjir sempat merendam ratusan hektare lahan sawah di Demak dan Grobogan. Beruntung air cepat surut sehingga tidak merusak seluruh tanaman yang baru saja selesai tanam.

Longsornya tanggul Sungai Cabean ini membuat petani menjadi cemas dan khawatir jika hujan deras kembali turun, maka luapan sungai Cabean akan kembali merendam seluruh lahan sawah dan rumah penduduk.

Seperti yang dialami para petani di Desa Tajemsari Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan. Banyak tanaman jagung yang sudah berusia beberapa minggu dan yang baru selesai tanam rusak akibat rendaman Sungai Sabean beberapa hari lalu.

“Saya baru sempat akan melakukan tanam bibit jagung baru terpaksa mengurungkan niat agar tidak merugi besar karena kondisi tanggul yang sudah kritis dan  sangat mengkhawatirkan,” kata Kasmadi, petani Desa Tajemsari, Minggu (17/12).

Dampak terbesar luapan Sungai Cabean dialami oleh beberapa desa di Grobogan. Seperti kejadian banjir besar setinggi dua meter lebih yang dialami oleh beberapa desa di sekitar tanggul pada tahun 1993 dan 2015, banjir sempat merendam ribuan rumah selama hampir satu bulan sehingga warga terpaksa tidur di pengungsian hingga banjir surut.

Winarno, Sekretaris Desa TajemsariTegowanu mengaku sudah memberitahukan kejadian ini ke BBWS Jateng untuk ditindak lanjuti. namun belum ada respons hingga kondisi tanggul semakin kritis.

“Pembangunan tanggul darurat pada dua bulan lalu yang hanya menggunakan bahan penahan air dengan sak dan bambu tidak mampu menanggulangi derasnya aliran sungai, sehingga tanggul sepanjang 200 meter ini longsor dan menyisakan batas tanggul dengan sawah selebar 50 meter,” katanya.

Tanggul Sungai Cabean ini sudah mengalami longsor dan jebol sebanyak dua kali dan untuk kali ini kondisi tanggul darurat sudah longsor dan sebagian hanyut terbawa arus.

Untuk saat ini petani memilih membiarkan lahan sawah mereka untuk tidak ditanami hingga kondisi tanggul sudah kembali diperbaiki secara permanen.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network