Prioritas utama, kata dia, menyelamatkan aset negara, memastikan pelayanan di pelabuhan dalam kondisi aman.
"Karena sudah punya pengalaman atas kejadian rob lalu, mitigasi kali ini dapat dilaksanakan lebih maksimal untuk mengurangi dampak dan kerugian yang mungkin ditimbulkan," ucapnya.
Menurutnya, Beberapa personel tetap tinggal menjaga aset negara berupa HCVM, gama ray, kapal patroli dan X-ray. Sedangkat aset pribadi berupa kendaraan pegawai telah dipindah ke lokasi lebih tinggi yakni gudang CFS.
Sementara itu, BMKG menginformasikan bahwa air laut menunjukkan anomali positif. Berdasarkan pantauan data water level di Stasiun Meteoorlogi Maritim Tanjung Emas dan prediksi pasang surut dari Pushidrosal TNI AL, yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi.
Masyarakat diimbau untuk waspada dan berhati-hati karena banjir rob dapat menganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktifitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas pemukiman pesisir serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait