PURWOREJO, iNews.id- Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mendoakan para ulama dan santri agar mendapat berkah, sebaliknya juga minta didoakan oleh para ulama dan santri agar dirinya menjadi wakil presiden (wapres) pada Pemilu 2019.
Hal itu diungkapkan Kiai Ma'ruf Amin saat menyampaikan tausiah pada kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019).
Sebelum menyampaikan tausah, Kiai Ma'ruf memanjatkan doa kepada Allah mendoakan agar para ulama dan santri selalu mendapat berkah.
Mustasyar PBNU ini memimpin doa setelah diminta oleh pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi, KH Achmad Chalwani Nawawi.
Sebaliknya, saat menyampaikan tausiah, Kiai Ma'ruf meminta kepada para ulama dan santri untuk mendoakan dan mendukungnya menjadi wakil presiden pada pemilu 2019. "Apakah para ulama dan santri mau mendoakan dan mendukung saya?" tanya Kiai Ma'ruf. "Mauuu!" jawab peserta pengajian.
"Sungguh? Yakin?" tanya Kiai Ma'ruf lagi. "Yakiiin," jawab peserta pengajian. "Aamiin, terima kasih," katanya.
Kiai Ma'ruf bercerita, bahwa dirinya juga ulama dan telah menjadi Rais Aam PBNU, kemudian diajak menjadi cawapres oleh capres petahana Joko Widodo. "Saya sebenarnya sudah nyaman sebagai Rais Aam PBNU, tapi saya mau karena ada beberapa pertimbangan," katanya.
Kiai Ma'ruf menjelaskan, pertama, karena dirinya ingin memperjuangkan umat agar hidup rukun, damai, dan sejahtera.
"Kalau sebagai Rais Aam, saya berjuang secara kultural, sedangkan kalau menjadi wapres saya masuk ke struktur pemerintahan, sehingga berjuang secara struktural," katanya.
Pertimbangan kedua, NU akan mendukung penuh jika Joko Widodo memilih kader NU sebagai cawapres. "Karena itu, saya mengingatkan seluruh kader NU untuk mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf. Kalau kader NU sampai tidak mendukung, innalillahi wainailaihi roji'un," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait