Dia mengatakan, aksi tawur sarung antar kampung diawali saling tantang lewat media sosial. Tawur sarung diklaim sebagai tradisi usai salat tarawih.
“Namun jika tidak dicegah petugas, tawur sarung remaja kampung yang dipisahkan oleh jalan umum ini dikhawatirkan dapat berlanjut hingga baku hantam,” katanya.
Meski terlibat tawur sarung, sembilan remaja tanggung tidak ditahan karena masih di bawah umur dan tidak ada korban. Usai dijemput orang tuanya, mereka diperbolehkan pulang.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait