KLATEN, iNews.id - Penggunaan teknologi drone untuk pertanian rupanya bisa menghemat jutaan rupiah bagi petani. Teknologi ini memangkas kerja kuli tanam padi hingga penyemprotan hama.
Di lokasi Program Bayer Juwiring Agriculture Research and Academy (JUARA) Juwiring, Klaten, Jawa Tengah (Jateng) para petani diajak melek teknologi. Jika selama ini drone dikenal sebagai pesawat pantau, kali ini diberdayakan untuk pertanian.
Drone dimanfaatkan untuk penyebaran benih padi. Dulu petani akan menggunakan sistem tanam cabut untuk tamanan padi. Dengan drone ini, maka tahapan itu dilewati. Pesawat tanpa awak ini mengukur jarak benih padi sesuai standar.
"Ini untuk satu hektare menghabiskan waktu 20 menit. Kalau pakai manual itu ditarik manual 1.000 meter itu butuh waktu satu jam," ucap new business activation Bayer, Agung di lokasi Bayer JUARA, Selasa (15/8/2023).
Agung menyebutkan jika sistem drone ini sudah ditawarkan Bayer sejak tahun 2018. Sebelumnya ujicoba penyemprotan di Sumatera hinnga Nusa Tenggara dengan luasan 300 hektare.
Salah satu petani dari Klaten, Kristianto mengaku bisa memangkas biaya sampai jutaan rupiah saat penyemprotan padi. Dia menyebutkan hanya mengeluarkan uang Rp150.000 dengan waktu 20 menit untuk satu patok sawah.
"Saya sewa Rp150.000 kalau pakai orang upahnya Rp50.000 satu patok kalau dikali lima Rp250.000 itu upahnya saja belum makannya," katanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait