Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) Tuntas Subagyo saat berziarah ke makam gumpalan tanah Brigjend Slamet Riyadi di TMP Kusuma Bhakti, Solo, Selasa (9/11/2021). Foto: Ist.

Dilansir dari laman http://ikpni.or.id, Ignatius Slamet Rijadi lahir di Solo pada 26 Juli 1927.  Sosoknya mempunyai andil besar dalam mengamankan Kota Solo yang pada 1948 dijadikan PKI sebagai wild west. 

Sebelum itu, bersama pasukan Tentara Pelajar di bawah pimpinan Achmadi, ia juga berhasil melucuti pasukan BPRI yang menolak dilebur ke dalam TNI. Pada waktu PKI melancarkan pemberontakan di Madiun, September 1948, ia memimpin pasukannya melancarkan operasi terhadap pasukan PKI di daerah Wonogiri.

Dalam rangka pelaksanaan reorganisasi dan rasionalisasi Angkatan Perang tahun 1948, Divisi lV dijadikan Divisi II. Slamet Rijadi diangkat menjadi Komandan Brigade V Divisi II dengan pangkat Letnan Kolonel. 

Pada waktu Belanda melancarkan agresi militer kedua, di samping sebagai Komandan Brigade V, ia juga diangkat sebagai Komandan Wehrkreise I (WK I) yang membawahi tujuh Sub-Wehrkreise (SWK). Daerah operasinya meliputi Surakarta dan sebagian daerah Madiun. 

Untuk menyatukan tenaga perjuangan, ia mengkonsolidasikan kesatuan-kesatuan bersenjata non-TNI yang terdapat di daerah WK I dan menghimpunnya dalam wadah yang disebut Corps Sukarela. Aksi-aksi gerilya yang dilancarkan pasukan Slamet Rijadi sangat merepotkan pasukan Belanda di sekitar Solo.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network