Namun demikian lantaran mayoritas pelanggannya dari daerah larangan, lokasi penginapan sapi tersebut sepi tanpa penghuni dan mengakibatkan sebagian besar memilih tutup total atau mengalami kebangkrutan.
Sejak adanya virus Corona diperparah saat ini suspek PMK, yang tadinya ada 5 hotel sapi, sekarang tinggal 2 tempat penginapan yang tetap berusaha bertahan di tengah lesunya pengiriman sapi dari luar provinsi,” kata Ahmadin.
Para pengelola hotel sapi berharap agar kondisi pelarangan pengiriman sapi dan kerbau bisa segera dilonggarkan agar mereka bisa bertahan usahanya.
Masih berlakunya kebijakan pelarangan sapi dijual-belikan atau ke luar kandang mengancam usaha hotel sapi yang menjadi primadona di kala musim kurban tiba ini.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait