SEMARANG, iNews.id – Kasus teror pembakaran kendaraan yang belakangan marak di sejumlah wilayah di Jawa Tengah menjadi atensi utama kepolisian. Aparat keamanan kini mendalami kasus tersebut. Selain memeriksa saksi, polisi juga mencermati rekaman kamera pengawas atau CCTV yang merekam aksi pelaku.
"Tim sudah bekerja di lapangan. Mempelajari CCTV, olah tempat kejadian perkara, di beberapa lokasi. Dari rekaman visual CCTV, terlihat pelaku," kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono kepada awak media, Minggu (3/2/2019) malam.
Dia pun menekankan kepada jajaran untuk meningkatkan patroli. Kehadiran polisi dipercaya dapat memberikan rasa aman kepada warga, sekaligus mencegah aksi kejahatan. Masyarakat juga diminta meningkatkan kewaspadan dan segera melapor jika menemukan gerak-gerik mencurigakan.
"Dengan informasi dari CCTV ini kita cocokkan dengan keterangan saksi-saksi. Untuk mecegah kejadian serupa maka kita gerakkan patroli malam bagi anggota polisi," ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meminta warganya tetap tenang menyusul banyaknya teror pembakaran kendaraan akhir-akhir ini. “Tidak perlu ada kecemasan berlebihan dan jangan pernah takut terhadap persoalan-persoalan yang bersifat teror,” kata Wali Kota Semarang, kepada awak media, Sabtu (2/2/2019) lalu.
Pria yang akrab disapa Hendi itu meyakinkan jika aparat kepolisian telah bergerak melakukan penyelidikan dan memburu pelaku teror. Selain itu, perangkat pemerintah juga senantiasa berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menciptakan situasi kondusif.
“Temen-temen kepolisian dan teman-teman muspida selalu melakukan koordinasi dan bersepakat untuk bisa menciptakan kondisi Kota Semarang yang aman nyaman dan kondusif,” tegasnya.
Teror pembakaran kali ini menambah daftar panjang kendaaran yang hangus terbakar. Sudah ada belasan kendaraan yang terbakar baik mobil maupun motor. Selain Kota Semarang, peristiwa teror juga melanda Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal.
Pelaku beraksi kebanyakan pada pukul 03.00 WIB hingga menjelang Subuh. Mereka menggunakan kain yang dilumuri minyak kemudian dibakar, lantas dilempar ke mobil atau sepeda motor warga. Sasarannya tak hanya kendaraan yang diparkir di tepi jalan, melainkan juga di dalam garasi rumah.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait