JAKARTA, iNew.id - Banyak masyarakat mengalami kenaikan berat badan selama pandemi Covid-19. Kebiasaan makan yang kurang sehat mengakibatkan berat badan tidak terkontrol.
Banyak orang kini tengah berupaya menurunkan berat badannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah melewatkan sarapan pagi. Lalu apakah kebiasaan ini dibenarkan dan efektif dalam mengatasi kenaikan berat badan?
Dokter Spesialisasi Gizi Klinik dr Diana F Suganda M.Kes, Sp.GK mengatakan, melewatkan sarapan pagi memiliki dampak yang buruk bagi aktivitas. Sebab sarapan adalah hal yang sangat krusial dan tidak bisa dilewatkan.
“Jangan lewatkan sarapan. Sarapan penting untuk mendapat asupan gizi sehingga konsentrasi kita baik. meski meeting di rumah, tetap harus sarapan,” ujar dr Diana.
Penting diingat, sarapan yang dikonsumsi jangan asal enak dan praktis. Tapi gizinya juga harus lengkap dan seimbang. Harus ada karbohidrat untuk konsentrasi dan protein, serta berbagai nutrisi lainnya. Selain itu, makanan yang bernutrisi tidak harus makanan besar.
“Tidak usah makan besar, bisa simpel food, asal kandungan nutrisinya lengkap. Misalnya roti gandung dengan telur, smoothie bowl dengan yogurt dan kacang-kacangan. Bisa juga oat dengan susu,” jelasnya.
Menurutnya, susu merupakan sumber protein hewani, dengan skor DIAAS yang sangat baik. Skor DIAAS adalah skor yang menilai seberapa besar suatu bahan makanan dicerna tubuh. Dan skor susu sangat tinggi sekali.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait