“Saya mudik dengan bajaj karena tiket angkutan mudik mahal. Jika menggunakan bus harus merogoh Rp400.000. Dengan menggunakan bajaj ongkos bisa dihemat menjadi Rp200.000,” katanya.
Bagi penumpang bajaj, menggunakan bajaj lebih asyik meski terasa pegal karena sempitnya tempat duduk yang dipenuhi barang bawaan. “Namun selama perjalanan, menaiki bajaj bisa berhenti sewaktu-waktu untuk beristirahat,” ujar Subagyo.
Bajaj Sutarjo sempat tersendat saat memasuki Tambun Bekasi akibat hujan deras dan genangan banjir pada Sabtu (15/4) malam. Namun akhirnya ia bisa melanjutkan perjalanan mudik ke Pekalongan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait