Tarian sakral itu sendiri dibawakan sembilan penari perempuan yang mengenakan busana pengantin perempuan Jawa, yakni dodot ageng atau biasa disebut basahan.
Latihan tari Bhedaya dilakukan di tempat khusus dan tidak boleh dilakukan dimana mana. Penarinya pun juga khusus tidak sembarang.
Menurut Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kebudayaan GKR Ayu Koes Indriyah, khususnya untuk tari Bhedaya Ketawang dilakukan dengan tata cara adat yang sesungguhnya
“Saya langsung ikut terjun untuk menyiapkan segala sesuatunya agar tari Bhedaya Ketawang berjalan dengan lancar,” kata GKR Ayu Koes Indriyah, Jumat (17/2/2023).
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait