"Adanya pandemi ini saya mengajak Bupati/Walikota untuk menjadikan momentum dalam menata reformasi birokrasi di Jateng. Kalau kita menunggu head immunity sampai 75 persen itu akan lama, adanya mal pelayanan publik yang inovatif warga cukup diinput tanpa datang," ujarnya.
Ganjar berharap formulasi memindahkan dari manual ke digital dapat mendorong tumbuhnya start up baru, maupun bisnis baru. Tidak lupa dia mengajak para pelaku UMKM agar turut memanfaatkan layanan publik yang ada pada masing-masing daerah. Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan adanya mal pelayanan publik di Salatiga dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Total ada 195 layanan perijinan maupun non perijinan yang dapat diakses seperti Kantor Pos, Kemenag, BP-Jamsostek, BPN, Kejaksaan, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Polres Salatiga, Samsat dan lain sebagainya serta dilengkapi, tempat bermain anak, sudut baca, difabel, dan tempat menyusui.
"Layanan tersebut bagian dari komitmen dalam mewujudkan visi misi Kota Salatiga demi tercapainya pelayanan publik yang baik," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait