Ketika sampai di depan kantor balai desa, puluhan warga yang hendak masuk dihadang polisi. Warga tidak diperbolehkan masuk ke dalam gedung karena akan menimbulkan keramaian.
Warga kemudian duduk di luar sambil menunggu hasil akhir mediasi. Sementara sebagian warga lainnya tetap berjaga untuk memastikan tidak ada aktivitas keluar masuk dump truk.
Dalam pertemuan, warga dengan tegas menolak aktivitas truk galian C yang dianggap mengganggu kenyamanan desa. Sedangkan perwakilan pengelola galian C berusaha membujuk dan meminta kerja sama warga. Selain itu juga berjanji menyanggupi kesepakatan yang akan dibuat warga.
Namun warga tetap dalam pendirian, yakni menolak aktivitas dump truk yang hilir mudik melintasi jalan desa. Mediasi akhirnya dihentikan, warga akan bertindak lebih tegas jika truk galian C nekat beroperasi melewati jalan desa.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait