PEMALANG – Menjelang Lebaran, warga satu desa di Pemalang menggelar tradisi Likuran. Mereka membuat serabi di depan rumah, dibagikan dan bisa ditukar dengan koin klitikan.
Tradisi pada hari terakhir Ramadan menjelang Lebaran ini, dilakukan warga Desa Penggarit Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Tradisi Likuran sebagai salah satu cara membangun hubungan komunikasi dan sosial di masyarakat.
Saat Lebaran kurang beberapa hari, warga saling berbagi, saling memberi antar keluarga berupa kue serabi. Mereka membuat serabi yang diberi kuah manis di depan rumah secara bersamaan. Anak- anak, remaja, dan orang tua menyambut tradisi ini dengan suka cita.
“Bersama-sama keluar di jalan, sebagian memasak serabi, dan ada juga yang menunggu serabi matang untuk dinikmati saat berbuka,” kata Mi’ah, salah satu warga.
Serabi Likuran selain dibagikan gratis, juga bisa dibeli. Namun dengan bertransaksi menggunakan uang klithik berupa koin kayu. Koin dapat diperoleh di panitia, warga dapat membeli dari pedagang menggunakan uang klithik tersebut. Satu uang klithik akan mendapat setangkep (dua) serabi yang biasanya Rp2.000 hingga Rp3.000.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait