Oleh karenanya, warga tetap melestarikan peninggalan leluhur menggunakan orang-orangan sawah sebagai metode mengusir hama yang efektif.
“Selain tak membutuhkan biaya besar, cara ini juga ramah terhadap lingkungan,” kata penyelenggara kirab obang-abing, Masduki, Senin (8/8/2022).
Acara ini berlangsung meriah karena diiringi beragam alat musik tradisional dan rebana. Warga berdiri di sepanjang jalan untuk menyaksikan kirab, sembari mengabadikannya dengan kamera ponsel.
Kirab obang-abing menarik perhatian hingga luar kota karena tradisi masih terus dilestarikan. Kegiatan juga menjadi agenda rutin tahunan sebagai salah satu ajang menarik wisatawan.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait