Sebelumnya, warga mengarak gunungan cendol dawet dan gunungan hasil bumi serta nasi tumpeng lengkap dengan lauk pauknya keliling kampung menuju sendang atau sumber air Mende Rejo yang ada di desa setempat.
Sumber air Mende Rejo diyakini dahulu kala menjadi tempat persinggahan para wali dan alim ulama saat perjalanan melaksanakan siar agama islam di jawa.
Setelah berkumpul kemudian dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat desa setempat untuk memohon hujan serta keselamatan kepada sang pencipta. Usai melalui ritual, semua makanan dan minuman dinikmati berama.
“Meski di Boyolali sudah memasuki musim hujan, namun tradisi kenduri udan dawet tetap dilakukan,” kata Komarudin, Kepala Desa Banyuanyar, Minggu (16/10/2022).
“Hal itu agar diberikan air hujan yang bisa mendatangkan berkah hujan dan keselamatan kepada sang pencipta serta melestarikan tradisi warisan nenek moyang,” katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait