Seorang ibu rumah tangga menunjukkan penggunaan LinkAja untuk transaksi non-tunai saat PPKM darurat. Foto: iNews.id/Ary Wahyu Wibowo

Bahkan ketika membeli paket data untuk keperluan belajar daring anaknya, nominal yang harus dibayar ternyata lebih murah dibanding ketika membeli di gerai seluler.   

Setelah hampir sepekan rebahan di rumah karena PPKM darurat, Deni harus keluar untuk membeli beberapa kebutuhan pokok. Lokasi yang dituju adalah salah satu ritel yang pembayarannya bisa memakai transaksi non-tunai. 

“Saat pembayar, cukup scan barcode langsung tertera nominal yang harus dibayar, tekan beberapa langkah sesuai petunjuk, beres. Pembayaran selesai dan tidak pakai ribet,” tuturnya.  

Sepekan menggunakan aplikasi pembayaran non-tunai untuk berbagai keperluan, ia mengakui mendapat banyak kemudahan ketika mobilitas dibatasi. Selain itu juga meminimalisasi penggunaan uang tunai yang rentan menjadi salah satu titik penyebaran Covid-19. 

Sementara itu, Direktur Utama LinkAja, Haryati Lawidjaja mengatakan, pihaknya fokus memberikan kemudahan akses  keuangan bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi segmen unbanked dan underbanked, serta para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Memasuki usianya yang ke-2, tema yang diusung adalah “Apa2Bisa” guna membuktikan komitmennya dengan hadir memberikan kemudahan akses pembayaran di seluruh aspek kebutuhan esensial masyarakat Indonesia.  

“Melalui tagar #Apa2Bisa,  LinkAja menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat Indonesia sejak diperkenalkan pertama kali pada 30 Juni 2019 hingga Juni 2021, dimana saat ini LinkAja telah memiliki lebih dari 71 juta pengguna,” kata Haryati Lawidjaja.


Editor : Ary Wahyu Wibowo

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network