SEMARANG, iNews.id - Puluhan warga Perum Dinar Indah Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, mengungsi di masjid perumahan setempat. Mereka mengungsi saat air Sungai Pengkol aliran Sungai Babon melimpas ke rumah warga.
Warga memilih mengungsi setelah suara kentungan, alarm tanda akan datang banjir berbunyi usai diguyur hujan deras sejak Selasa (31/1) siang hingga sore.
Salah seorang warga, Sulastri mengaku trauma dengan kejadian banjir bandang yang terjadi pada tanggal 6 Januari lalu, di mana ada dua warga setempat meninggal dunia.
“Saat itu saya terjebak dan nyaris terseret derasnya banjir bandang. Saya bersama puluhan warga lainnya langsung berlari menuju ke masjid untuk mengungsi saat mengetahui air sungai mulai melimpas ke perumahan,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 26 Perumahan Dinar Indah, Catur Hariyanto mengatakan sekitar sepuluh rumah warga di RT 6 terdampak limpasan Sungai Pengkol akibat hujan deras yang terjadi sejak Selasa siang.
“Sekitar 30 warga mengungsi ke masjid, setelah suara kentungan yang menjadi alarm pertanda air sungai meluap berbunyi,” kata Catur.
Namun demikian, warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan genangan air dan lumpur yang sempat masuk ke rumah mereka.
Warga berharap, Pemerintah Kota Semarang segera membangun tanggul permanen untuk mengantisipasi jebolnya tanggul darurat pada saat hujan lebat.
Editor : Ahmad Antoni
banjir bandang perumahan dinar indah Perum Dinar Indah kota semarang mengungsi sungai pengkol sungai babon air sungai meluap tanggul
Artikel Terkait