DEMAK, iNews.id – Emak-emak petani menggeruduk lokasi proyek jalan tol Semarang-Demak di Desa Dukun Kabupaten Demak. Mereka meminta pihak pelaksana proyek tol mengganti kerugian karena tak bisa panen akibat sawahnya kebanjiran.
Mereka mengeluh selama dua tahun tidak bisa memetik hasil panen terdampak pembangunan jalan tol hingga mengakibatkan sawahnya rusak tergenang banjir.
Sebelum ada proyek tol, mereka mengaku bisa panen lebih dari 80 sak padi, dari sawah seluas setengah hektare. Sehingga dapat untuk biaya hidup dan bayar sekolah anak-anaknya.
Namun setelah proyek tol melintas di area lahan pertanian mereka mengeluh sawahnya terus tergenang banjir.
Kepala Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah Masrukin mengatakan areal pertanian setempat merupakan kawasan sawah dari empat desa se-Kecamatan Karangtengah yaitu Desa Sampang, Klitih, Kedunguter dan Desa Dukun.
“Sebelum proyek tol masuk, pembuangan air dari areal pertanian berjalan lancar. Kendati sedimen saluran irigasi cukup tinggi, namun banyak cabang drainase untuk pembuangan banjir dari hulu sampai hilir sungai,” kata Masrukin, Senin (7/3/2022) sore.
Dia mengatakan, bila terjadi curah hujan tinggi debit banjir akan surut dalam waktu tiga hari. “Setelah proyek tol masuk, pembuangan banjir hanya dibatasi beberapa titik, sehingga debit banjir bisa surut dalam waktu hampir dua minggu,” katanya.
Dia meminta pihak tol memperhatikan persoalan ini, apalagi Kabupaten Demak adalah kota ketiga se-Jawa Tengah sebagai penyangga pangan nasional.
Karena ada pembatasan titik drainase banjir, kata dia, perlu ada normalisasi pada saluran irigasi atau membangunkan saluran irigasi teknis di kawasan sawah tersebut.
Menanggapi keluhan petani, pihak tol langsung melaksanakan survei lokasi. Beberapa saluran pembuangan banjir dari areal pertanian memang tidak berjalan lancar karena tingginya sedimentasi. Tidak lancarnya pembuangan air hingga mengakibatkan areal pertanian tergenang banjir.
“Kami berjanji akan bantu normalisasi saluran air. Namun untuk tuntutan ganti rugi karena tidak bisa tanam selama dua tahun, akan mengevaluasinya. Apakah sepenuhnya dari dampak pembangunan tol Semarang-Demak,” kata Humas PT PP Semarang-Demak, Robby Sumarna.
Editor : Ahmad Antoni
jalan tol semarang-demak Kabupaten Demak emak-emak ganti rugi sawah sawah tergenang banjir petani lahan pertanian
Artikel Terkait