Jenderal Sigit juga mengingatkan para peserta bahwa pertandingan ini bukan soal menang dan kalah. Melainkan, soal menjaga kerukunan.
"Menang dan kalah itu menjaga kerukunan, dan ukhuwah kesatuan itu yang nomor satu," ucapnya.
Ketua panitia Porseni NU, Nusron Wahid mengatakan Porseni sebagai bukti bahwa NU peduli terhadap olahraga dan seni di Indonesia.
"NU sangat peduli dengan dunia olahraga dan seni serta masa depan anak muda yaitu pelajar, mahasiswa, dan santri," ujarnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait