JAKARTA, iNews.id – UNICEF merilis laporan terbaru terkait krisis gizi global pada anak-anak. Ironisnya, kasus obesitas kini meningkat pesat bahkan melampaui malnutrisi di sejumlah kawasan. Salah satu pemicu utama disebutkan adalah konsumsi makanan dan minuman olahan tinggi gula.
UNICEF menyoroti lemahnya regulasi, pelabelan produk yang menyesatkan, serta pemasaran agresif yang membuat anak-anak terpapar gula sejak usia sangat dini. Kondisi ini meningkatkan risiko obesitas, gangguan imunitas, hingga penyakit kronis.
Di Indonesia, temuan ini kembali menyorot perdebatan seputar kental manis. Meski masih banyak masyarakat yang menganggapnya susu, produk tersebut sejatinya mengandung gula sangat tinggi dengan protein yang minim.
Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Semarang (UNNES) terhadap 100 balita di Kecamatan Semarang Utara dan Gunungpati mengungkap fakta mencengangkan: banyak orang tua rutin memberikan susu kental manis setiap hari kepada anak. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat serta iklan yang menampilkan kental manis sebagai produk susu.
“Efek jangka panjang konsumsi kental manis bisa berbahaya, mulai dari risiko pre-diabetes hingga gangguan ginjal. Masalahnya, informasi soal bahaya gula berlebih ini belum merata tersampaikan ke masyarakat,” kata peneliti UNNES, Dr Mardiana dalam keterangan resminya, Minggu (14/9/2025).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait