Komandan Kodim 0717 Grobogan, Letkol Arh Muda Setiawan saat menginterogasi pelaku pengeroyokan Babinsa, di Mapolre Grobogan. (Manik Priyo Prabowo)

GROBOGAN, iNews.id – Lima pengeroyok anggota TNI saat hendak melerai keributan di acara organ tunggal hajatan pernikahan warga Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, telah ditangkap. Sementara pelaku lainnya masih diburu.

Aksi pengeroyokan yang terjadi pada Sabtu (2/12) malam itu terekam dalam video amatir dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 20 detik itu tampak sejumlah pelaku yang dalam kondisi mabuk berat mengamuk dan menghajar anggota TNI tersebut hingga mengalami luka di bagian dada dan kepala karena tidak terima saat dilerai dan diamankan petugas.
 
Korban bernama Koptu Suyoko yang merupakan anggota Babinsa sebenarnya hendak mengamankan tawuran, namun justru ia menjadi sasaran warga yang sudah dipengaruhi alkohol.

Salah satu pelaku yang melihat rekannya diamankan Babinsa, tidak terima dan memancing teman-teman lainnya untuk mengeroyok korban.

Mengetahui dikeroyok, korban berusaha menghindar tidak melakukan serangan balasan hingga ia terjatuh dan kemudian menjadi bulan bulanan warga.

Korban sempat mengalami beberapa pukulan di bagian dada dan tendangan di bagian kepala. Beberapa anggota kepolisian yang juga berjaga kemudian mengamankan korban dan menghalau massa.

"Saat itu diamankan Babinsa dan Babinkamtibmas. Saat dilerai dalam perkelahian justru Babinsa kena pukul dan terjatuh. Berdasarkan video rekaman petugas mengamankan lima pelaku," kata Wakapolres Grobogan Kompol Gali Atmajaya dalam gelar perkara di Mapolres, Senin (4/12).

"Penangkapan kelima pelaku tak membutuhkan waktu lama yakni kurang dari 24 jam semua sudah diamankan dan menjalani pemeriksaan," katanya.

Sementara itu kelima pelaku mengaku dalam pengaruh alkohol. Sehingga tidak sadarkan diri dan melampiaskan emosi saat dilerai oleh petugas TNI. "Betul (terpengaruh alkohol). Gak sadar dan emosi," aku RQ salah satu pelaku penganiayaan.

Sementara Komandan Kodim 0717 Grobogan, Letkol Arh Muda Setiawan mengaku geram melihat anggotanya dianiaya saat bertugas pengamanan.

Dia meminta agar seluruh pelaku untuk dihukum sesuai hukum yang berlaku. Hal ini untuk memberikan efek jera kepada pelaku dan memberikan pelajaran bagi warga lainnya untuk tidak main hakim sendiri terhadap aparat yang sedang bertugas.

"Kami serahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Proses hukum menjadikan para pelaku bisa jera dan bisa memberikan efek positif ke masyarakat. Agar kelak saat hiburan tidak minum miras dan berkelahi," tegasnya.


Editor : Ahmad Antoni

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network