BANYUMAS, iNews.id – Aksi kekerasan kembali terjadi dalam dunia pendidikan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Setelah belum lama ini viral video seorang guru menampar muridnya di depan kelas, kini kembali beredar video seorang guru menampar empat muridnya di ruang kelas, Selasa (21/8/2018). Alasan guru ini menampar karena murid-muridnya tidak mau menjalankan salat.
Video seorang guru menampar murid-muridnya ini beredar di kalangan pengguna media sosial. Seorang guru SMK Negeri 75 bernama Imam ini menampar keras murid-muridnya di dalam ruang kelas. Disaksikan murid lainnya, oknum guru iru menampar satu per satu muridnya sambil memarahi mereka. Sementara dalam video, seorang murid tampak keluar kelas setelah ditampar.
Dalam video berdurasi tayangan 27 detik ini, oknum guru ini menampar sambil marah karena murid-muridnya tidak mau mengerjakan salat zuhur.
Kepala SMK 75 Purwokerto, Diah mengatakan, satu sisi tindakan guru tersebut sudah benar karena bertujuan menegakkan disiplin dan mengajarkan kebaikan kepada muridnya untuk salat. Namun, di sisi lain, guru itu salah karena menampar siswanya. Aksi itu, kata dia, karena terpancing dengan ucapan salah seorang murid.
“Kalau lihat videonya kan, guru ini menggeberak meja karena ada empat siswa yang sudah waktunya salat zuhur tapi kok tidak mau salat. Pas ditanyakan, ada murid yang bilang itu kan urusan saya. Nah, di situ guru ini terpancing emosinya,” kata Diah.
Dia mengaku pihak sekolah sudah meminta maaf kepada murid-murid yang menjadi korban tindak kekerasan. “Kami berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” ucapnya.
Salah seorang wali murid, Ruswandi mengaku tidak akan mempermasalahkan kasus kekerasan tersebut. Dia juga menyadari bahwa tindakan oknum guru itu untuk kebaikan siswa. “Tadi, sudah ketemu antara kami (wali murid), pihak sekolah dan pihak kepolisian. Kami sepakat tidak akan mempermasalahkan kasus ini,” kata Ruswandi.
Meski demikian, kasus dugaan tindak kekerasan guru terhadap muridnya itu masih ditangani Polres Banyumas. Polisi juga sudah mendatangi sekolah tersebut untuk meminta keterangan saksi-saksi.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait