Wapres KH Ma'ruf Amin mengatakan budi daya udang menawarkan nilai ekonomi yang potensial. Ekspor udang selama kurun waktu Januari sampai dengan April 2023 misalnya, telah berkontribusi signifikan dengan porsi 32,5 persen dari total ekspor produk perikanan Indonesia.
"Indonesia saat ini juga menempati peringkat tiga terbesar dalam ekspor udang global, setelah Ekuador dan India. Namun meskipun menempati peringkat ketiga, bangsa pasar kita masih cukup kecil. Yaitu hanya sekitar 6 persen," ungkapnya.
Peluang besar peningkatan pangsa pasar dalam industri perikanan ini, lanjutnya, seharusnya mampu dikembangkan. Jika budi daya udang berhasil, maka target ekspor komoditas udang sebesar 4.3 miliar dollar pada tahun 2024, dapat direalisasikan.
"Harapan menjadikan Indonesia sebagai pemain besar dalam industri ekspor udang, memerlukan kerja keras dan kesungguhan. Aspek penting dari sisi hulu dan hilir masih perlu diperkuat," kata Wapres.
Dari sisi hulu, kata dia, masih perlu dibangun tempat pembenihan yang memiliki kapasitas dan berkualitas dalam menghasilkan bibit unggulan, serta membangun tambak berbasis kawasan untuk memperluas produksi. Sedangkan dari sisi hilir, dibutuhkan produk olahan udang yang bernilai tambah dan kompetitif. Selain itu, perlu dilakukan penetrasi pasar yang lebih luas dari segi jumlah.
"Untuk itu, kegiatan panen udang hari ini saya kira menjadi momentum penting untuk mendukung kebangkitan sektor perikanan Indonesia, khususnya budidaya ikan," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
wakil gubernur jateng taj yasin maimoen gus yasin wakil presiden kh ma'ruf amin presiden joko widodo budi daya udang shrimp estate udang varietas vaname panen raya
Artikel Terkait