"Jadi konsep yang kita pakai selain bergerak bersama yaitu tidak lagi istilah bottom up atau sebaliknya. Saat ini kita duduk sejajar, bermitra dan bersinergi bersama," kata Hendi
Dirinya menjelaskan jika pemerintah membuat suatu kebijakan tanpa mendengarkan aspirasi dari masyarakat maka akan berdampak pada masyarakat yang tidak dapat merasakan apa-apa. Maka harus fokus saling menghargai, ini yang kemudian dinamakan dengan berkomunikasi karena pemerintah juga membuka forum.
Hendi mengatakan, jika komunikasi saat ini semakin hari semakin canggih dengan kemajuan teknologi. Demikian pula dengan informasi yang tersebar di tengah masyarakat, ada yang benar dan ada pula informasi yang keliru. Hendi pun mendorong seluruh anggota KIM supaya memberikan informasi kepada masyarakat jika ada informasi yang tidak benar.
"Ada 60 persen peredaran informasi hari ini lebih banyak hoaks-nya, celakanya 20 persen pengguna internet di Indonesia percaya pada hoaks tersebut. Di sinilah tugas tokoh KIM untuk menginformasikan kepada masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Budiyanto selaku Ketua KIM Kota Semarang mengajak anggota dan pengurus KIM untuk bersama-sama memaksimalkan usaha untuk memainkan perang informasi dalam rangka mewujudkan Semarang yang damai, kondusif, pembangunan maju.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait