Pada tahun 2010 atau tiga tahun berikutnya, Kopi Excelsa miliknya mulai panen. Awal panen tidak dijual karena hanya untuk konsumsi sendiri.
Kopi hasil panen juga dibagikan kepada tetangga. Baru setelah ada petugas penyuluh pertanian tahu, ia dibantu untuk memasarkan dengan harga Rp50.000 per kilogram.
Setelah pandemi Covid-19, jumlah pembelian sepi. Kini mulai bangkit lagi setelah pandemi mulai reda. Ia diajak kerja sama oleh pemilik kedai kopi di Kecamatan Kota Blora.
“Kemarin yang jualan kopi di Blora datang ke sini. Katanya mau dipasarkan," tuturnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait