Menurutnya, korban yang berstatus duda telah bekerja di Papua sejak dua tahun lalu. Meski awalnya keluarga tidak mengizinkan Slamet bekerja di daerah rawan,
“Korban terakhir melakukan kontak dengan keluarga di Tegal saat Lebaran lalu. Keluarga juga meminta kepada TNI/Polri untuk bertindak tegas terhadap KKB Papua, karena rakyat kecil yang selalu menjadi korban,” kata Novianingrum.
Sementara Kepala Desa Talok Abdul Ghofir mengatakan pihaknya sempat mendapatkan kabar jenazah akan dipulangkan pada hari Senin. “Namun karena kondisi keamanan dan cuaca buruk, evakuasi korban urung dilakukan,” ujarnya.
Keluarga berharap jenazah korban segera dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Tegal.
Editor : Ahmad Antoni
korban penembakan kelompok kriminal bersenjata kkb papua kabupaten tegal penembakan kkb kkb papua Papua Tengah
Artikel Terkait