WONOSOBO, iNews.id - Jalur utama Dieng yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara, Jawa Tengah, mengalami retak-retak parah, Selasa (9/2/2021). Selain mengganggu akses jalan, retakan terancam longsor dan mengancam ratusan warga yang berada di bibir jalan.
Retakan tanah di jalan utama Dieng tepatnya di Kilometer 16 Desa Tieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo telah berlangsung selama beberapa hari terakhir. Retakan sepanjang kurang lebih 10 meter dengan tinggi 6 meter sehingga membuat talud ambrol.
Warga dibantu petugas berinisiatif menahan agar tanah tidak longsor dengan menancapkan puluhan batang bambu. Sementara untuk mengahalangi terlindas kendaraaan, mereka membuat pembatas dai batu yang dipasang berjajar dan diberi garis polisi.
Menurut Kadus Tieng, Aries Fathoni, ratusan warga yang terdiri dari 24 kepala keluarga di Dusun Wonosari merasa takut dan khawatir jika terjadi hujan deras dalam waktu lama. “Hal itu dikhawatirkan terjadi longsor dan mengancam rumah-rumah warga,” kata Aries.
Sementara Kapolres Wonosobo, AKBP Ganang Nugroho Widhi mengatakan, retakan tanah di jalur utama Dieng tersebut berpotensi longsor dn sangat membahayakan.
Sebab itu pihaknya menerjunkan anggota untuk menambal retakan tanah dengan batu dan tanah dan melakukan buka tutup jalan.
Jalur Tieng merupakan jalur utama menuju kawasan wisata Dieng dan selalu padat kendaraaan. Beberapa tahun lalu pernah terjadi lonsor di tempat ini dan menewaskan beberapa warga.
Warga berharap pemerintah segera membangun talut agar tidak terjadi longsor yang dapat mngancam keselamatan.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait