Masjid yang dipakai penganut aliran Aboge untuk salat tarawih di malam hari nanti. (Foto: iNews/Saladin Ayyubi).

BANYUMAS, iNews.id - Penetapan awal bulan Ramadan pada Senin (6/5/2019) tidak menjadi acuan bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Bagi penganut aliran Islam Agobe di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), awal pelaksanaan ibadah puasa jatuh pada Selasa (7/5/2019).

Pantauan iNews, sejumlah masyarakat di Desa Kracak, Kecamatan Ajibarang, menganut aliran Islam Agobe atau Ahad Rebo Wage. Mereka masih beraktivitas seperti biasa, termasuk makan dan minum di siang hari.

"Awal puasa kita di Agobe itu besok, Selasa pahing," kata seorang penganut aliran Aboge, Jamang, kepada wartawan di rumahnya, Kecamatang Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jatim.

Menurut dia, para penganut aliran Aboge baru akan melaksanakan salat tarawih pada Senin malam nanti. Warga pun ramai-ramai bergotong royong membersihkan masjid untuk keperluan salat di bulan Ramadan tersebut.

Biasanya, sebagian besar penganut aliran Islam Aboge di desa itu melaksanakan salat tarawih di sejumlah mushola yang sudah ditentukan jemaah.

"Nanti malam kita akan salat tarwih. Tapi memang ada di beberapa masjid khusus," ujar dia.

Meski berbeda awal puasa dengan sebagian besar umat Muslim, kata dia, namun hitungan jumlah puasa alirannya tetap 30 hari. Menurut Jamang, penentuan jatuhnya awal Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri berdasarkan perhitungan dari nenek moyang mereka secara turun temurun.

Mereka menghitung berdasarkan pasaran hari, bulan dan tahun Jawa. Aboge yang singkatan dari Alif Rebo Wage ini sendiri berarti Alif adalah huruf pertama dalam huruf arab, sedangkan Rebo Wage adalah hitungan pasaran dalam kalender Jawa.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network