Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan sinergi antara Kelurahan Tingkir Lor dengan Wahid Foundation beserta UN Women, sebagai salah satu sarana untuk mengkampanyekan toleransi, perdamaian, dan kesetaraan gender, serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kota Salatiga dapat dikatakan mampu mengelola keberagaman masyarakat dengan baik. Mereka dapat hidup harmonis dan damai, bahkan telah dikukuhkan dengan raihan predikat sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia," kata Yuliyanto.
Dia mengatakan, raihan ini merupakan hasil dari kerja keras Pemkot Salatiga, yang didukung penuh Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen masyarakat yang hidup rukun dan damai dalam kemajemukan.
"Adanya kolaborasi dan elaborasi dengan lembaga seperti Wahid Foundation, saya optimis akan semakin menguatkan dan mengukuhkan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran," katanya.
Yuliyanto berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Salatiga, terutama Kelurahan Tingkir Lor, agar senantiasa merawat toleransi, perdamaian, keadilan, serta menguatkan peran perempuan. Kelurahan Damai ini jangan hanya menjadi sebuah status, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
“ Deklarasi Kelurahan Damai adalah langkah awal untuk mewujudkan toleransi, perdamaian, dan keadilan di Kota Salatiga, bahkan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Editor : Ary Wahyu Wibowo
Artikel Terkait