“Mereka tanpa izin membuat konten itu. Semua informasi di dalamnya itu tidak benar, itu merugikan kami,” ujar A saat ditemui di Kawasan Simpanglima, Kota Semarang, Selasa (16/7/2024).
“Ada delapan calon pembeli mundur, mereka mengirimkan link (medsos) konten-konten horor di rumah saya itu. Saya baru tahu (ada konten horor itu) bulan Mei,” kata lagi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait