get app
inews
Aa Text
Read Next : Modus Canggih! Mahasiswa di Wonogiri Bobol M-Banking Raup Rp10 Juta

12 Fakta Mahasiswa UNS Meninggal saat Diklatsar Menwa, Nomor 11 Mengejutkan

Rabu, 27 Oktober 2021 - 09:54:00 WIB
12 Fakta Mahasiswa UNS Meninggal saat Diklatsar Menwa, Nomor 11 Mengejutkan
Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Gilang Endi Saputra meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa). (iNews/Septyantoro)

SOLO, iNews.id Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS), Gilang Endi Saputra (21) meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa). Diklatsar digelar di kawasan jembatan Jurug, Kecamatan Jebres, Solo. Kematian Gilang mengejutkan pihak keluarga, kampus dan rekan-rekannya.

Gilang tercatat sebagai mahasiswa program studi (Prodi) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi (SV) UNS. Dia merupakan warga Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Berikut fakta-fakta kejadian meninggalnya Gilang Endi Saputra saat mengikuti Diklatsar Menwa di kawasan jembatan Jurug Solo pada Minggu (24/10/2021): 

1. Pamit Keluarga Ikut Diklatsar Menwa 2 Minggu
Gilang Endi Saputra merupakan anak pasangan Sunardi (55) dan Endang Budiastuti (53) warga Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ia merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

“Gilang pamit pada keluarga pada hari Jumat untuk mengikuti kegiatan Menwa selama dua minggu. Namun baru tiga hari, keluarga justru dapat kabar duka,” kata Suharno, salah satu kerabat almarhum, Senin (25/10/2021).

2. Keluarga Kaget melihat Lebam di Wajah Gilang
Jenazah Gilang sempat dibawa pulang ke rumah duka. Dari keterangan kerabat korban, keluarga diberi tahu kabar kematian almarhum pada Senin dini hari. Orang tuanya lalu datang ke rumah sakit untuk mengambil jenazah.

Namun saat jenazah dibuka di rumah duka, keluarga melihat adanya lebam-lebam pada wajah dan bagian tubuh lainnya. Melihat kondisi itu, keluarga memilih untuk dilakukan autopsi guna memastikan penyebab kematiannya.

3. Polisi Minta Keterangan Keluarga, Kampus Konfirmasi Panitia
Polisi telah mendatangi rumah keluarga korban untuk meminta untuk meminta keterangan. Dari informasi, kegiatan Diklatsar Menwa terselenggara di kawasan bawah jembatan Jurug, Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (24/10/2021).  Polisi saat itu masih menunggu klarifikasi dari pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan.

Sementara pihak kampus UNS tengah meminta konfirmasi panitia tentang kronologi kasus tersebut, termasuk memanggil panitia untuk menjelaskan detail kronologinya.

4. Minta Potong Rambut dan Sepatu sebelum Berangkat
Kematian Gilang Endi Saputra saat megikuti Diklatsar Menwa meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya. Sebelum berangkat diklat, Gilang menyempatkan diri untuk potong rambut di malam hari. 

Ayah Gilang, Sunardi menceritakan kisah di malam terakhir pertemuan sebelum Gilang berangkat mengikuti diklatsar  “Anak saya pada waktu itu meminta potong rambut dan meminta sepatu,” kata Sunardi, Selasa (26/10/2021). 

5. 21 Panitia Diklatsar Menwa Diperiksa Polisi 
Pihak kampus UNS menyebut 21 panitia kegiatan telah diperiksa polisi. Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan Dr  Sutanto. mengatakan, UNS bersama kepolisian sudah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lingkungan kampus dan Jembatan Jurug. Selain itu, sebanyak 21 panitia dalam kegiatan saat ini sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

“Panitia sejumlah 21 mahasiswa, senior, dan pembina sudah dimintai keterangan. Kami dari UNS sepenuhnya menyerahkan penyidikan ini ke pihak berwenang,” katanya.

6. Keluarga Setuju Dilakukan Autopsi Jenazah Gilang 
“Pada Minggu malam, jenazah kami antar ke keluarga. Senin (25/10/2021) pagi bersama pihak kepolisian, kami menemui pihak keluarga, terutama ayah dan ibunya,” kata Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan Prof Ahmad Yunus, Selasa (26/10/2021).

“Kemudian, pihak keluarga menyetujui bahwa almarhum perlu diautopsi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo. Sekitar pukul 10.00, jenazah kami bawa dari Karangpandan ke Moewardi. Sesampainya di sana, dilakukan autopsi oleh dokter dari Moewardi dan dokter forensik dari Bhayangkara Polri,” katanya.

Selepas salat Asar pada Senin (25/10/2021), jenazah yang telah selesai diautopsi kemudian disucikan oleh tim dari rumah sakit lalu diantar kembali ke keluarga. Pihak kampus terus mendampingi hingga prosesi pemakaman jenazah.

7.Gilang Meninggal Diduga akibat Penyumbatan di Otak
Polda Jateng melakukan autopsi terhadap jenazah Gilang Endi Saputra, mahasiswa UNS yang meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa. Autopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab tewasnya mahasiswa asal Keti, Dayu, Karangpandan, Karanganyar itu.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, korban meninggal akibat tindak pidana kekerasan akibat pemukulan yang mengenai kepalanya. Dia mengungkapkan, korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala sehingga hal itu yang diduga menjadi penyebab kematiannya.

"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," kata Iqbal saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/10/2021). Dia mengatakan autopsi dilakukan langsung Kabidokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti. Hasil autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan.  "Untuk berapa titik saya belum bisa sebutkan," katanya.

8. Pemeriksaan Saksi secara Maraton
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, hingga saat belum ada satu yang ditetapkan tersangka. Namun demikian kepolisian masih terus melakukan penyelidikan perkara tersebut. "Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum ada tanda-tanda kekerasan," ujarnya.

Dia mengatakan hingga saat ini polisi telah memeriksa saksi yang terlibat dalam Diklat Menwa tersebut. Di samping itu polisi juga telah memeriksa saksi dari pihak kampus. "Semua sudah kami periksa. Pemeriksaan dilakukan secara maraton. Secepat akan kami sampaikan," ujarnya.

9. Naik Status dari Penyelidikan ke Penyidikan
Kasus kematian mahasiswa UNS Gilang Endi Saputra naik status dari penyelidikan ke penyidikan. Polresta Solo telah mengeluarkan surat perintah dimulainya penyidikan (SPDP) ke jaksa penuntut umum (JPU). 

"Kenaikan status menjadi penyidikan setelah kami memeriksa 18 saksi dari kejadian tersebut," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjutak, Selasa (26/10/2021).  Dikatakannya, saksi yang dimintai keterangan terdiri atas dosen, peserta, dan pelatih dalam Diklatsar Menwa UNS yang digelar mulai Sabtu (23/10/2021) lalu.

10. UNS Beberkan Kronologi Kematian Gilang
Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto menyampaikan kronologi meninggalnya Gilang berdasarkan keterangan dari panitia Diklatsar Menwa.

"Berdasarkan yang kami ketahui, pengakuan pihak panitia, benar bahwa kegiatan mulai 23 Oktober 2021. Akan tetapi, mulai penyambutan pada pukul 06.00 WIB sampai berakhir pukul 23.00 WIB berkegiatan di sekitar kampus," kata Sutanto, Selasa (26/10/2021). 

Untuk penyambutan para peserta, dilakukan di Markas Menwa dan selanjutnya kegiatan di Gedung Olahraga (GOR), di musala Fakultas Teknik, kemudian jembatan danau.

Pada hari yang sama, kata dia, Gilang mengatakan bahwa kakinya mengalami kram sehingga harus ada pendamping. "Bakda subuh, mulai senam senjata, apel pagi, hingga melakukan kegiatan di luar kampus, tepatnya di Jembatan Jurug. Ada kegiatan meluncur dari atas ke bawah (repling), almarhum ikut kegiatan dan dia balik ke kampus," katanya.

Pada saat itu, korban mulai mengeluhkan sakit punggung hingga akhirnya mendapatkan perawatan dengan alat kompres. "Yang bersangkutan tidak sadar dan mengigau. Pada pukul 21.00 WIB, inisiatif mereka membawa ke rumah sakit. Pada pukul 22.05 WIB dalam mobil ketika dibawa ke rumah sakit, dia sudah tidak bernapas. Sampai RS Moewardi meninggal. Ini kronologis yang kami tahu," katanya.

11. Mata Gilang Ditutup seperti Deplokan Daun Lembut
Wakil Rektor UNS Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Yunus mengaku sempat melihat jenazah Gilang. "Pada saat jenazah belum diautopsi, saya lihat mata ditutup seperti deplokan daun lembut seperti jamu. Saya tidak bisa melihat memar atau tidak. Sekilas secara fisik saya tidak bisa melihat darah karena dari RS sudah dibersihkan. Mulai dada sampai perut tidak ada tanda-tanda merah atau hitam," kata Ahmad Yunus.

Meski demikian, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari kepolisian untuk memastikan penyebab meninggalnya mahasiswa asal Kabupaten Karanganyar tersebut.

12. UNS Hentikan Seluruh Kegiatan Menwa 
Pihak kampus UNS memutuskan untuk sementara, seluruh kegiatan Menwa dihentikan. Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Sutanto mengatakan, saat ini Markas Korps Mahasiswa Siaga atau Menwa ditutup sementara waktu.

Sebagai tindak lanjut dari kejadian tersebut, untuk sementara ini seluruh kegiatan Menwa dihentikan, baik itu kegiatan di luar maupun di dalam kampus. "Termasuk Mapala itu juga berisiko, kami juga hentikan. Praktik-praktik Menwa di kampus akan kami evaluasi total. Kampus ini bukan militer," kata Sutanto, Selasa (26/10/2021).

Editor: Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut